Minggu, 19 Mei 2013

PEMUPUKAN : TEHNIK PEMELIHARAAN PEMBESARAN UDANG WINDU


Pemupukan dalam pemeliharaan pembesaran udang  windu :

Pemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami, yaitu: kelekap, lumut, plankton, dan bentos. 

Cara pemupukan: 

a. Untuk pertumbuhan kelekap 

- Tanah yang sudah rata dan dikeringkan ditaburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha. 

- Kemudian ditaburi pupuk kandang (kotoran ayam, kerbau, kuda, dll), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha. 

- Tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang dan menguap sampai kering. 

- Setelah itu tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, dan ditaburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha. 

- Pada saat itu ditambahkan pula pupuk anorganik, yaitu urea 75 kg/ha dan TSP (Triple Super Phosphate) 75 kg/ha. 

- Sesudah 5 hari kemudian, kelekap mulai tumbuh. Air dapat ditinggikan lagi secara berangsur-angsur, hingga dalamnya 40 cm di atas pelataran. Dan benih udang dapat dilepaskan. 

- Selama pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2 kali sebulan dengan menggunakan urea 10-25 kg/ha dan TSP 5-15 kg/ha. 

b. Untuk pertumbuhan lumut 

- Tanah yang telah dikeringkan, diisi air untuk melembabkannya, kemudian ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke dalam lumpur. 

- Air dimasukkan hingga setinggi 20 cm, kemudian dipupuk dengan urea 14 kg/ha dan TSP 8 kg/ha. 

- Air ditinggikan sampai 40 cm setelah satu minggu. 

- Mulai minggu kedua, setiap seminggu dipupuk lagi dengan urea dan TSP, masing-masing 10 takaran sebelumnya. 

- Lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, sedangkan yang dipupuk akan berwarna hijau rumput yang segar. Lumut yang terlalu lebat akan berbahaya bagi udang, oleh karena itu lumut hanya digunakan untuk pemeliharaan udang yang dicampur dengan ikan yang lain. 

c. Untuk pertumbuhan Diatomae 

- Jumlah pupuk nitrogen (N) dan pupuk fosfor (P) menghendaki perbandingan sekitar 30:1. Apabila perbandingannya mendekati 1:1, yang tumbuh adalah Dinoflagellata. 

- Sebagai sumber N, pupuk yang mengandung nitrat lebih baik daripada pupuk yang mengandung amonium, karena dapat terlarut lebih lama dalam air. 

- Contoh pupuk: 

* Urea-CO(NH2)2: prosentase N=46,6. 

* Amonium sulfat-ZA-(NH4)2SO4: prosentase N=21. 

* Amonium chlorida-NH4Cl: prosentase N=25 

* Amonium nitrat-NH4NO3: prosentase N=37 

* Kalsium nitrat-Ca(NO3)2: prosentase N=17 

* Double superphosphate-Ca(H2PO4): prosentase P=26 

* Triple superphosphate-P2O5: prosentase P=39 

- Pemupukan diulangi sebanyak beberapa kali, sedikit demi sedikit setiap 7-10 hari sekali. 

- Pemupukan pertama, digunakan 0,95 ppm N dan 0,11 ppm P. Apabila luas tambak 1 ha dan tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg pupuk urea dan 25-50 kg TSP. 

- Pertumbuhan plankton diamati dengan secci disc. Pertumbuhan cukup bila pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah kelihatan. 

- Takaran pupuk dikurangi bila secci disc tidak terlihat pada kedalaman 25 cm. Sedangkan apabila secci disc tidak kelihatan pada kedalaman 35 cm, maka takaran pupuk perlu ditambah. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar