Setelah kita membahas bagaimana
peluang usaha pengolahan sampah plastik pada bagian terdahulu, lebih lanjut
kita akan membahas bagaimana pengelolaan usaha daur ulang sampah plastik
menjadi bahan baku
setengah jadi. Pengelolaan usaha ini
dapat kita bag ke dalam 3 ( tiga) point penting
yaitu Modal, Pembiayaan dan
Tenaga Kerja.
1. Modal
Untuk
mendirikan sebuah usaha daur ulang sampah plastik ini, besarnya modal yang dibutuhkan sangat bervariasi. Sebagai
patokan awal antara Rp. 5.000.000,- s/d
Rp. 10.000.000,-.
Penggunaan
modal awal tersebut dapat kita rinci menjadi :
·
pembelian mesin cetak seharga Rp. 3.000.000,-
·
bahan baku awal sebanyak 2
kwintal Rp. 2.000.000,-
·
sewa tempat usaha untuk jangka waktu 1 th Rp. 5.000.000,-
2. Pembiayaan
Dengan modal
Rp. 2.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,- kita bisa menyewa tempat yang cukup
representatif untuk tempat usaha kita. Sisa modal usaha, kita gunakan untuk
membeli sampah plastik dari pemulung dan untuk upah pekerja kita. Sementara dengan modal Rp. 15.000.000,- s/d
Rp. 25.000.000,- kelebihan dana bisa kita alokasikan untuk menambah pembelian bahan baku
sampah plastik dari pemulung serta membayar lebih banyak upah pegawai.
Dengan smakin besarnya modal yang kita miliki, akan semakin mudah kita
mengembangkan usaha, tidak lagi hanya sebagai pemasok biji plastik tetapi
sekaligus menjadi produsen barang-barang hasil daur ulang sampah plastik.
Keterangan
|
Nilai (Rp)
|
A.Biaya tetap
Sewa tempat
usaha Rp. 5.000.000 : 12 =
Depresiasi
peralatan Rp. 3.000.000 : 12 =
|
.
420.000
250.000
|
B.Biaya variabel
Gaji pegawai
(Rp. 40.000.000 x 4 org x 30 hr)
Biaya listrik
|
.
4.800.000
150.000
300.000
|
C.Pembelian bahan
|
.
2.000.000
|
Biaya total
|
7.920.000
|
Apabila kita
dapat mengoptimalkan produksi dalam usaha pengolahan sampah plastik ini
sehingga mencapai minimal 10 ton biji plastik perbulan dengan asumsi harga perkilo sebesar Rp. 5.000,- maka
omset yang dapat kita terima bisa
mencapai Rp. 50.000.000,- Dari hasil tersebut dikurangi dengan biaya-biaya
produksi akan mendapatkan keuntungan bersih yang tidak sedikit. Dengan
keuntungan perbulan yang mencapai angka
jutaan, dalam jangka waktu relatif singkat kita sudah bisa balik modal.
3. Tenaga kerja
Usaha
pengolahan sampah plastik menjadi biji plastik ini tidak
memerlukan tenaga kerja dalam jumlah besar , cukup 4-5 orang saja. Para
pekerja ini bertugas untuk memilah sampah plastik, membersihkan, menggiling dan
mencetak denga menggunakan mesin cetak.
Salah satu strategi agar usaha ini dapat berjalan lancar, kita harus menjalin hubungan kejasama yang baik dengan
para pemulung sebagai “pemasok utama” bahan baku
usaha kita. Semakin banyak kita
bekerjasama dengan pemulung semakin
terjamin ketersediaan pasokan sampah plastik bagi usaha kita. Pada umumnya kita
membayar para pemulung berdasarkan
jumlah sampah plastik yang berhasil
mereka kumpulkan dan sortir.
Berikut kisaran
harga beli sampah plastik dari pemulung:
Jenis
sampah plastik
|
Harga (Rp/Kg)
|
Plastik bekas air mineral
|
3.000
|
Pipa paralon
|
5.000
|
Sampah plastik lainnya
|
2.000 - 2.500
|
Penyaluran
(distribusi)
Setelah melalui serangkaian proses, produk biji besi yang kita hasilkan bisa kita salurkan ke
pabrik-pabrik yang menggunakan bahan baku biji plastik seperti
pabrik alat-alat tulis, pabrik
perlengkapan rumah tangga serta pabrik yang menghasilkan produk daur
ulang. Dala hal ini jaringan usaha yang luas sangat dibutuhkan untuk menunjang
berlangsungnya usaha tersebut. Karena
tanpa adanya jaringan, agak sulit memasarkan
hasil biji besi yang kita produksi.
Sebagai langkah awal kita bisa meminta informasi dari koperasi UKM atau
Kementrian Industri untuk membuka akses
ke perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk dari bahan daur
ulang terutama plastik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar