Kamis, 16 Mei 2013

PENGELOLAAN USAHA DAUR ULANG SAMPAH MENJADI BAHAN BAKU SETENGAH JADI (ANALISIS USAHA)






Setelah kita membahas bagaimana peluang usaha pengolahan sampah plastik pada bagian terdahulu, lebih lanjut kita akan membahas bagaimana pengelolaan usaha daur ulang sampah plastik menjadi bahan baku setengah jadi. Pengelolaan  usaha ini dapat kita bag ke dalam 3 ( tiga) point penting  yaitu  Modal, Pembiayaan dan Tenaga Kerja.

1.      Modal
Untuk mendirikan sebuah usaha daur ulang sampah plastik ini, besarnya modal yang  dibutuhkan sangat bervariasi. Sebagai patokan  awal antara Rp. 5.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,-.
Penggunaan modal awal tersebut dapat kita rinci menjadi : 
·        pembelian mesin cetak seharga Rp. 3.000.000,-
·        bahan  baku awal sebanyak 2 kwintal Rp. 2.000.000,-
·        sewa tempat usaha untuk jangka waktu  1 th Rp. 5.000.000,-

2.      Pembiayaan
Dengan modal Rp. 2.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,- kita bisa menyewa tempat yang cukup representatif untuk tempat usaha kita. Sisa modal usaha, kita gunakan untuk membeli sampah plastik dari pemulung dan untuk upah pekerja kita.  Sementara dengan modal Rp. 15.000.000,- s/d Rp. 25.000.000,- kelebihan dana bisa kita alokasikan untuk menambah  pembelian bahan  baku sampah plastik dari pemulung serta membayar lebih banyak upah  pegawai.  Dengan smakin besarnya modal yang kita miliki, akan semakin mudah kita mengembangkan usaha, tidak lagi hanya sebagai pemasok biji plastik tetapi sekaligus menjadi produsen barang-barang hasil daur ulang sampah plastik.

Keterangan
Nilai (Rp)

A.Biaya tetap
Sewa tempat usaha Rp. 5.000.000 : 12 =
Depresiasi peralatan Rp. 3.000.000 : 12 =


.
420.000
250.000

B.Biaya variabel
Gaji pegawai (Rp. 40.000.000 x 4 org x 30 hr)
 Biaya listrik
.
4.800.000
150.000
300.000


C.Pembelian bahan baku (2 kwintal)

.
2.000.000

Biaya total


7.920.000
Apabila kita dapat mengoptimalkan produksi dalam usaha pengolahan sampah plastik ini sehingga mencapai minimal 10 ton biji plastik perbulan dengan  asumsi harga perkilo sebesar Rp. 5.000,- maka omset yang  dapat kita terima bisa mencapai Rp. 50.000.000,- Dari hasil tersebut dikurangi dengan biaya-biaya produksi akan mendapatkan keuntungan bersih yang tidak sedikit. Dengan keuntungan perbulan yang mencapai  angka jutaan, dalam jangka waktu relatif singkat kita sudah bisa balik modal.

3.      Tenaga kerja
Usaha pengolahan  sampah  plastik menjadi biji plastik ini tidak memerlukan tenaga kerja dalam jumlah besar , cukup 4-5 orang  saja. Para pekerja ini bertugas untuk memilah sampah plastik, membersihkan, menggiling dan mencetak denga  menggunakan  mesin cetak.  Salah satu strategi agar usaha ini dapat berjalan  lancar, kita harus menjalin  hubungan kejasama yang  baik dengan  para pemulung sebagai “pemasok utama” bahan  baku usaha kita.  Semakin banyak kita bekerjasama dengan pemulung  semakin terjamin ketersediaan  pasokan  sampah plastik bagi usaha kita. Pada umumnya kita membayar para pemulung  berdasarkan jumlah sampah plastik yang  berhasil mereka kumpulkan  dan  sortir.

Berikut kisaran harga beli sampah plastik dari pemulung:
Jenis  sampah plastik
Harga (Rp/Kg)
Plastik bekas  air mineral
3.000
Pipa paralon
5.000
Sampah plastik lainnya
2.000 - 2.500



Penyaluran (distribusi)
Setelah melalui serangkaian  proses, produk biji besi yang  kita hasilkan bisa kita salurkan ke pabrik-pabrik yang  menggunakan  bahan  baku biji plastik seperti pabrik  alat-alat tulis, pabrik perlengkapan rumah tangga serta pabrik yang menghasilkan produk daur ulang.  Dala hal ini jaringan  usaha yang luas  sangat dibutuhkan untuk menunjang berlangsungnya usaha tersebut.  Karena tanpa adanya jaringan, agak sulit memasarkan  hasil biji besi yang kita produksi.  Sebagai langkah awal kita bisa meminta informasi dari koperasi UKM atau Kementrian  Industri untuk membuka akses ke perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk-produk dari bahan daur ulang  terutama plastik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar