Memelihara tanaman hias atau berkebun dewasa ini
menjadi trend tersendiri dikalangan masyarakat perkotaan, terutama untuk jenis
tanaman hias. Sebut saja wabah tanaman hias yang cukup menghebohkan dengan
harga per satu tanamannya mencapai jutaan rupiah dan merupakan kebanggan
tersendiri jika seseorang memiliki jenis tanaman ini. Hoby "berkebun"
memang telah menjadi salah satu alternatif yang dipilih untuk mengisi waktu
luang, terutama setelah lelah berkutat dengan pekerjaan kantor dan rutinitas sehari-hari.
Dengan berkebun pikiran menjadi segar kembali disamping hasilnya memberikan
nuansa yag teduh dan asri bagi lingkungan sekitar. Dengan adanya trend ini,
tidak hanya penyedia tanaman saja yang diuntungkan, tetapi usaha pendukung
pemeliharaan tanaman baik berupa peralatan pertanian seperti sprayer, pot,
sekop, cangkul serta pupuk semakin moncer.
Pupuk tanaman terbagi atas pupuk organik dan
pupuk sintetik. Pupuk organik terbagi menjadi 2 macam, yakni pupuk hijau dan
kompos. Sedangkan kompos sendiri terbagi lagi menjadi 2 macam yaitu pupuk
limbah sampah dengan campuran kotoran ternak dan pupuk kompos yang bahan
dasarnya kotoran ternak.. Sedangkan pupuk sintetik terbuat dari bahan kimia
sintetik, seperti urea, TSP, NPKdll. Pupuk organik yang ada dipasaran pada umumnya
berbentuk padat dan cair. Pupuk cair pada umumnya terbuat dari urine ternak
seperti kelinci atau sapi yang terfermentasi. Bahan pupuk cair dapat juga
berasal dari padatan yag di peras airnya. untuk pupuk kompos cair harga
dipasaran berkisar antara Rp. 30 ribu/500ml, sedangkan pupuk kompos padat Rp. 6
ribu/5 kg ataupun dengan kemasan besar harga yang di patok biasanya lebih murah
misalnya saja ukuran 50 kg dengan harga Rp. 1.000,-/kg. Selanjutnya akan kita
bahas lebih lanjut prospek usaha ini.
Pada usaha penjualan pendukung pemeliharaan
tanaman, keuntungan yang diperoleh tergantung kuantitas produk yang dijual.
sebagai grosir, keuntungan yang dapat diraih berkisar 15%, sedangkan sebagai
pedagang eceran keuntungan yang dapat diraih lebih besar lagi. Salah satu
strategi lain dalam bisnis ini adalah lokasi usaha yang dipilih sebaiknya di
jalan raya/utama ataupun dekat dengan pedagang tanaman. Alternatif lain adalah
lokasi didalam sebuah perumahan. Pada umumnya semua warga perumahan pasti
menanam tanaman, baik tanaman hias, tabulampot dll.
Cara lain agar keuntungan semakin besar, anda
bisa membuat sendiri produk yang akan dijual, seperti pupuk kompos ataupun
pupuk organik. Keuntungan yang diperoleh bisa mencapai 50%. Kondisi negara kita
sebagai negara tropis sangat mendukung pembuatan pupuk tanaman khususnya pupuk
organik dari bahan kotoran ternak sapi, ayam maupun kambing. Ketersediaan akan
bahanbakupun cukup melimpah dan proses produksi bisa dilakukan dimanapun,
karena dengan kondisi tropis akan mempermudah dan mempercepat proses
fermentasi.
Penggunaan dilapangan belum bisa dikatakan mana
pupuk yang lebih diminati antara pupuk kimia sintetis dengan pupuk kompos.
Kedua jenis pupuk tersebut terkadang bisa saling melengkapi, dan hal ini juga
sangat tergantung dari segmen pasar, seperti misalnya saja untuk jenis tanaman
hias umumnya digunakan 2 jenis pupuk, yakni pupuk kompos cair dan pupuk kimia
sintetik sedangkan pelaku usaha pertanian besar untuk mendapatkan hasil panen
yang cepat menggunakan pupuk pada umumnya dasar berupa pupuk kompos padat dan
tahap selanjutnya juga memakai pupuk kimia sintetik. Dengan demikian semua
jenis pupuk baik sintetik maupun organik taupun peralatan pendukung pertanian
semuanya memiliki peluang pasar yang cukup bagus sehingga jenis usaha ini
mempunyai prosepek yang cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar